About

Senin, 03 April 2017

Menginstall Mikrotik RouterOS (Perbedaan menggunakan ISO file dan VDI)

Assalamualaikum wr.wb

Yooo guyss bertemu lagi dengan saya, pada pertemuan kali ini saya ingin membahas tentang “Menginstall Mikrotik RouterOS menggunakan ISO file dan VDI”. Apa bedanya jika menggunakan ISO dan VDI??? Jadi saya akan menjelaskan nihh hehehe :v

Jika menggunakan file ISO nya , mesin Mikrotik yang telah kita buat di VirtualBox misalnya akan expired setelah tenggang waktu yang diberikan. Biasanya tenggang waktu yang diberikan adalah 24 jam, jika kita telah menggunakan mesin tersebut selama 24 jam, maka mesin tersebut expired dan kita harus membuat yang baru lagi..

Jika menggunakan VDI (Virtual Disk Image) ,mesin Mikrotik yang kita buat tidak memiliki tenggang waktu seperti halnya menggunakan file ISO. Mesin tersebut memiliki level yang free, jadi mesin terebut permanen kecuali jika dihapus hehehe :v
Bagaimana cara melihat mesin tersebut memiliki waktu atau tidaknya???

Silahkan dilihat langkah penginstallan berikut menggunakan ISO file dan VDI , setelah itu kita buktikan perbedaan antara menggunakan ISO file dengan menggunakan VDI...

Menginstall Mikrotik Router OS menggunakan ISO file

    1. Pertama kita pastikan kita telah memiliki file ISO nya dahulu , jika belum punya silahkan download di www.mikrotik.com/download



     2. Selanjutnya kita buat mesin Mikrotik nya menggunakan VirtualBox, dengan nama “(Opsional saja, saya menggunakan nama Mikrotik)” lalu untuk tipe nya pilih “Other” dan versi nya “Unknown”, lalu pilih lanjut.



    3. Lalu kita duhadapkan dengan situsasi dimana kita harus menentukan Memory (RAM) dari mesin tersebut , kita tentukan 64 MB saja agar tidak mengambil terlalu banyak resource PC kita.




     4. Lalu kita pilih hardisk nya, kita but saja baru hardisknya..



     5. Selanjutnya kita tentukan tipe dari hardisk yang dibuat tadi, pilih saja VDI > Lanjut..





    6. Selanjutnya kita pilih saja yang “Dynamically Allocated (dialokasikan secara dinamik)” , Perbedaan nya dengan secara tetap, adalah
-Dynamically Allocated = Pembuatan cepat , dan saat kita memulai mesin tersebut akan lebih lambat dari Fixed size
-Fixed Size = Pembuatan lambat , dan saat mesin dimulai lebih cepat daripada Dynamically Allocated



     7. Lalu kita tentukan lokasi dan ukuran Hardisk yang akan dibuat tadi > Buat




    8. Yapss setelah mesin tersebut jadi , kita setting telebih dahulu dengan klik setting yang gambar gerigi..



    9. Lalu kita masukkan ISO file Mikrotik RouterOS nya ke mesin Mikrotik tersebut, dengan cara Storage > pilih gambar CD > klik ikon cd kecil > lalu pilih ISO file nya



    10. Lalu pindah ke menu network/Jaringan pilih adapter1 nya menggunakan Virtualbox Host-Only adapter , nanti kita bisa remote mesin tersebut menggunakan winbox



     11.  Selanjutnya kita mulai/start mesin tersebut dengan klik mesin nya, lalu klik icon panah



     12.  Lalu kita akan masuk ke menu penginstallan , disini kita harus memilih paket apa saja yang ingin kita install , pilih semua saja agar memaksimalkan na , dengan menekan huruf “a” lalu tekan lagi huruf “i” untuk mulai menginstall..




   13. Sebelum kita lanjutkan menginstall akan ditanya apakah mau menyimpan kofigurasi yang lama(konfigurasi bawaan pabrik)? Karena kita mulai dari awal pilih saja “n”..



     14.  Dan kita lanjut menginstall saja dengan tekan huruf “y” pada tampilan ini..



    15.  Selanjutnya kita keluarkan ISO file dari mesin Mikrotiknya, agar kita booting dari hardisk yang telah diinstall mesin Mikrotik.. lihat gambar untuk lebih jelas nya



    16.  Lalu jika tekan enter untuk reboot , maka akan muncul menu login masuk mesin mikrotik.. Gunakan Username Admin dengan password blank



   17.  Nahhhh untuk membuktikan bahwa menginstall menggunakan file ISO terdapat tenggang waktu , kita gunakan command “system license print”




Menginstall Mikrotik RouterOS menggunakan VDI

1.      Pastikan anda telah memiliki VDI Mikrotik RouterOS guys, jika belum bisa di download di www.mikrotik.com/download



    2. Selanjutnya kita buat mesin Mikrotiknya dengan nama Opsional saja , Untuk type nya sama seperi ISO file tetapi untuk versi , jika veesi 32bit tidak bisa, ubah menjadi versi 64bit




    3. Lalu untuk memori kita samakan saja menjadi 64 MB saja .. Lalu langsung saja kita lanjut dan untuk memilih hardisk kita gunakan yang “use an existing virtual hardisk” lalu cari file VDI yang telah kita download dari www.mikrotik.com/download



     4. Selanjutnya langsung kita start saja mesin nya karena sudah ada VDI nya



     5. Selanjutnya langsung ada tampilan login , login saja menggunakan username admin dengan blank password




    6. Nahhhh untuk membuktikan bahwa VDI tidak memiliki tenggang waktu seperti ISO file , kita gunakan command “system license print”



Nahhh terlihat bahwa jika kita menggunakan ISO file untuk menginstall akan ada tenggang waktu selama 24jam, setelah 24jam kita harus menginstall ulang lagi..

Kalau kita menggunakan VDI , kita mendapatkan mesin yang permanen..
Tetapi kelemahan menggunakan VDI adalah , satu file VDI hanya bisa digunakan sekali, berbeda dengan ISO file yang bisa digunakan berkali-kali untuk membuat mesin yang lain..

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jika ada kekurangan mohon di comment dibawah ...
Wasalamualaikum wr.wb


0 komentar:

Posting Komentar